Masa Depan Mengerikan Matahari (Part 2) |
Sekitar 5 milyar tahun dari sekarang, Matahari akan menghadapi krisis reaksi fusi nuklir pada intinya. Matahari akan mulai mengembang menjadi raksasa merah. Seperti balon yang mengembang, kulit terluar Matahari akan mencapai titik dimana tidak mampu mengembang dan pecah keseluruh alam semesta.
Masa Depan Mengerikan Matahari (Part 2) |
Seiring dengan Matahari yang mulai kehilangan masa, orbit planet akan melebar dikarenakan melemahnya gaya gravitasi Matahari. Tetapi orbit Merkurius dan Venus tidak akan mengembang lebih jauh untuk menghidari Matahari yang mulai mendekatinya. Orbit Bumi akan pindah ke dalam orbit Mars hari ini, tetapi tetap tidak dapat bertahan. Dan Mars akan bergerak lebih jauh lagi.
Bagaimana dengan Bumi?
Masa Depan Mengerikan Matahari (Part 2) |
Saat Bumi ditelan, ia akan masuk ke dalam atmosfer Matahari. Pada saat itu Bumi akan mengalami tabrakan dengan partikel-partikel gas. Orbitnya akan menyusut dan ia akan bergerak spiral kedalam. Itulah akhir dari kisah perjalanan Bumi.
Sedikit berandai-andai, bagaimana menyelamatkan Bumi? Jika Bumi berada pada jarak 1.15 SA (saat ini 1 SA) maka ia akan dapat selamat dari fasa pengembangan Matahari tersebut. Nah bagaimana bisa membawa Bumi ke posisi itu?? Meskipun terlihat seperti kisah fiksi ilmiah, namun Schroder dan Smith menyarankan agar teknologi masa depan dapat mencari cara untuk menambah kecepatan Bumi agar bisa bergerak spiral keluar dari Matahari menuju titik selamat tersebut.
Bagaikan Hidup Di Dalam Rumah Tua Yang Sekarat
Masa Depan Mengerikan Matahari (Part 2) |
evolusi Matahari menjadi raksasa merah memastikan bahwa Tata surya “lingkaran dalam” tidak dapat menopang kehidupan. Walaupun begitu kita masih tetap memiliki harapan. “The Habitable Zone” (jarak dari bintang yang mana membuat air tetap berwujud cair di bawah temperature ruang) akan meluas sejalan dengan Matahari. Ini akan menghangatkan planet beku dan satelitnya. Membawa musim panas setelah 10 milyar tahun musim dingin.
Ketika Matahari berubah, Habitable Zone akan menjauh sekitar 200 juta sampai 900 juta mil. Dibawah pengaruh dari kehangatan Matahari raksasa, bulan beku yang mengorbit pada planet “lingkaran luar” seperti Europe, Ganymede, dan Encladus akan mendapatkan es-nya meleleh dengan cepat menjadi air. Ini membuat bulan pada “lingkaran luar” mampu menopang kehidupan.
Ketika itu bulan beku yang lain seperti Titan akan berubah menjadi incubator tahap pertama untuk mendukung kehidupan, ini bahkan akan meluas ke bulan Neptune, Triton yang mana salah satu tempat terdingin yang pernah diketahui oleh manusia. Ketika Matahari mencapai puncak pengembangannya, bahkan Pluto yang jauh dan planet Dwarf yang lain akan berubah menjadi planet basah. Tapi hanya untuk waktu kurang dari 10 juta tahun.
Kemudian ketika Matahari mulai kehabisan bahan bakar dan gravitasi mengubahnya menjadi “White Dwarf”, planet “lingkaran luar” akan dengan cepat mendingin dan menjadi lebih dingin dari sebelumnya. Bulan yang dipenuhi air akan cepat digantikan oleh es dan kehidupan akan menghadapi kepunahan masal. Satu-satunya sumber energi yang tertinggal adalah gravitasi yang disebabkan oleh “Gaya” yang akan menghangatkan permukaan bulan es. Jadi, meskipun Matahari mendingin kehidupan masih bisa bergantung pada permukaan bulan es.
Masa Depan Mengerikan Matahari (Part 2) |
Dalam sebuah simulasi menunjukan pertemuan dekat Mars dan Bumi yang hanya dipisahkan oleh jarak sejauh 500 mil! Sebuah pemandangan yang akan memukau semua mata kehidupan tinggi di Bumi. Mars mungkin saja terbelah dan kepingannya berjatuhan ke Bumi. Apa yang tertinggal dari Mars hanyalah debu yang mengelilingi planet kita yang sekarat – saat itu mungkin keadaannya seperti Bumi milyaran tahun yang lalu.
Skenario ini masih mungkin dilakukan tetapi didahului oleh penelitian terhadap bintang tua lain dengan melakukan survey inframerah di dekat bintang tersebut. Tembakan inframerah akan menunjukan pijaran piringan debu disekitarnya yang mungkin disebabkan oleh tabrakan antar planet yang terdisintegrasi. Secara kasar satu dari seratus system yang telah disurvey haruslah menunjukan piringan debu jika simulasi benar-benar nyata.
Bagaimanapun juga, kita tidak akan pernah bisa memastikan apakah piringan debu tersebut disebabkan oleh tabrakan alami atau hasil dari disintegrasinya orbit planet yang tidak terkendali.
Akhir Cerita Dan Kesimpulan
Masa Depan Mengerikan Matahari (Part 2) |
Sejak tata surya terbentuk hingga sekarang, peran Matahari dalam mendukung kehidupan di Bumi sangatlah besar. Namun tidak selamanya akan berjalan begitu, karena dalam evolusinya Matahari akan memanas dan membesar. Saat itu, Matahari sudah tidak lagi mendukung kehidupan. Bahkan ia akan menelan dan menghancurkan Merkurius, Venus, dan kemudian Bumi. Akankah kehidupan di Bumi saat itu sudah berpindah ke planet lain? Atau mungkin ke planet di bintang lain, galaksi lain? Sebaiknya begitu, tetapi siapa yang tahu.
Yang menarik untuk dikaji adalah, umat manusia seringkali gemar berbicara tentang masa depan Bumi milyaran tahun ke depan, padahal di depan mata, kerusakan itu sudah mulai terjadi. Bumi saat ini sudah mengalami kerusakan awal akibat ulah manusia, dan hal ini akan terus terjadi. Bisa jadi akhir perjalanan Bumi bukan disebabkan oleh evolusi matahari, tapi oleh ulah manusia itu sendiri. Tapi bisa jadi juga manusia akan menemukan caranya sendiri untuk lolos dari situasi terburuk yang akan dihadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar